Tuesday, May 17, 2022

The Millennials

Beranda JakartaBook & CultureCity & PoetryEditor’s LetterEditors' ChoiceEssay & ColumnFictionfrom the reader'sInspiration

Kenapa Memilih Bahagia, Jika Kamu Bisa Menjadi Normal? 

Kadang-kadang dia menggambarkan proses dengan tepat. Namun, di waktu-waktu lain, bekas luka dari pengabaian pertama ini ditulis dalam bentuk prosa yang hambar. Seolah-olah dia berusaha menggerogoti kejeniusannya sendiri untuk...
Recommended Books Galeri Buku Jakarta -

Menjadi Diri Sendiri itu Sepi dan Sakit

Menjadi diri sendiri menandai keterbebasan dari warisan psikis kolektif yang memberati tiap individu. Proses...
Editor’s Letter Sabiq Carebesth -

Mendengar | Eudora Welty (1909-2001)

Saya belajar sejak usia dua atau tiga tahun di kamar mana saja di rumah...
The Millennials Galeri Buku Jakarta -

Bagaimana Caranya Puisi dapat Meningkatkan Keahlian Menulismu

Seorang copywriter periklanan seringkali diberitahu bahwa mereka butuh bersentuhan dengan puisi. Bagaimanapun, kemampuan untuk mengekspresikan kesan-kesan...
Inspiration sitegbj -

The agony and the destiny: Friedrich Nietzsche’s descent into madness

The Nietzsche scholar Walter Kaufmann told a story of how, in 1952, just two...
The Millennials sitegbj -
Latest

Kenapa Memilih Bahagia, Jika Kamu Bisa Menjadi Normal? 

Kadang-kadang dia menggambarkan proses dengan tepat. Namun, di waktu-waktu lain, bekas luka dari pengabaian pertama ini ditulis dalam bentuk prosa yang hambar. Seolah-olah dia...

Menjadi Diri Sendiri itu Sepi dan Sakit

Menjadi diri sendiri menandai keterbebasan dari warisan psikis kolektif yang memberati tiap individu. Proses memeroleh satu tahap kebebasan itu memang tidak selalu sederhana, butuh...

Mendengar | Eudora Welty (1909-2001)

Saya belajar sejak usia dua atau tiga tahun di kamar mana saja di rumah kami, di waktu kapan saja setiap hari, dan di rumah...

Bagaimana Caranya Puisi dapat Meningkatkan Keahlian Menulismu

Seorang copywriter periklanan seringkali diberitahu bahwa mereka butuh bersentuhan dengan puisi. Bagaimanapun, kemampuan untuk mengekspresikan kesan-kesan dan emosi-emosi kompleks dengan hanya beberapa baris adalah hal yang...

The agony and the destiny: Friedrich Nietzsche’s descent into madness

The Nietzsche scholar Walter Kaufmann told a story of how, in 1952, just two years after publishing his ground-breaking book, Nietzsche: Philosopher, Psychologist, Antichrist, he...

Why Does Glitter Get Everywhere? Daily Thoughts

The more books I read, the more knowledge I have of mundane activities. The same has happened with this book. From friendships blossoming into...

- our literature magazine -

spot_img

Follow us

HomeBook & CultureThe Millennials

About us

Galeri Buku Jakarta ada untuk mempromosikan penulis yang paling menarik dan untuk mendukung pembaca yang ambisius dan ingin tahu. Setiap minggu selama lebih dari 6 tahun, Kami mencurahkan waktu, pikiran, dan sumber daya yang luar bisa, dan kami tetap bebas (dan bebas iklan) dan dimungkinkan oleh patronase. Menulislah untuk kami sebagai dukungan untuk keberlangsungan kerja cinta ini. Kirim tulisanmu ke redaksi: galeribukujakarta@gmail.com

Company

The latest

Sajak Cinta Sepanjang Malam—Puisi Sabiq Carebesth

Siapakah Jakarta 0
SAJAK 001 Itu adalah suara seorang gadisAtau angin musim ceriaDi...

Bisakah Kapitalisme Progresif dan Demokrasi Mensejahterakan?

Philosophia 0
Sekilas, gagasan Stiglitz mirip dengan ide-ide sosialisme yang menekankan...

Subscribe to our newsletter

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.

#Memikirkankata by galeribukujakarta.com. Copyright © 2022 | All Rights Reserved

Shares

Share

Powered by WP Socializer